~" Pakaian Taqwa "~

Semahal-mahal pakaian, akhirnya jadi gombal

Santri ngowoos : Anu Yai Tadi ada Ceramaah
tentaang Pakaian ''Takwa'' gituu
Memaang kaya apa Yai Jenis pakaiannya,
Baguus endaak buaat Kondangaan ,, hehehe

Yai ngewes : Sebaik-baik pakaian, seindah-indahnya pakaian,
semahal-mahal pakaian, akhirnya jadi gombal, nak"
kata Yai Ngewes sambil mbersihin meja belajar Santrinya
dengan bekas pakaiannya sendiri.

"Lha tapi gimana dengan kalimat sebaik-baiknya pakaian
adalah pakaian takwa, yai..?" sergah Santri Ngowos

"Justru pakaian takwa itu sebaik-baiknya gombal!"
Kata Yai Ngewes dengan ketusnya

"Lho! Yai ini gimana seh....! Mulai mbouwlet maneh iki...
Takwa kok dianggep gombal...!"
rupanya Santri Ngowos tak terima dengan kalimat sengit itu

"Gini lho, nak. Gombal itu alat pembersih serba bisa.
Ketika suatu benda mengalami kekotoran yang amat sangat,
maka yang turun tangan pertamakali adalah gombal.
Sedangkan tisu dan kawan2 hanya sekedar finishing ringan.

Anehnya, gombal itu walau kerjanya berat,
ia tak pernah tampil dihadapan wilayah kemuliaan manusia.
Ia selalu tampil tersisih di pojok.

Kan faktanya juga gitu.
Ketika status sosial, intelektual dan finansial
tak mampu membimbing kita ke arah ketenangan
dan kesabaran hidup, pastilah kita mulai cari2 gombal itu.

Kita mulai bingung sendiri
mencoba mentakwa-takwakan pada Tuhan,
mencoba mengelap bersih semua perolehan itu
dengan bawa2 gombaaaaaaaaaaaaaaaaaal...

Dan seperti biasanya,
setelah kehidupan kita berjalan lancar,
kita pun mulai lupa fungsi gombal.
Padahal ia sebaik baik pembersih" terang Yai Ngewes

"Lha tapi kok tema-nya takwa ini dari pakaian
lalu berubah menjadi gombal seh, Yai! Gak bener inih...!"
protes Santri Ngowos

"Ya kalo kamu gak pingin pakaian itu jadi gombal,
ya dulukan takwa dulu. Perkara kamu gak dapat status sosial,
intelektual atau finansial itu urusan belakangan!

Karena takwa selama ini diartikan takut.
Padahal makna takwa adalah lengketnya hatimu.
Lha sekarang lengketnya hatimu kemana?

Kalau engkau lengket pada Tuhan,
maka status sosial, intelektual dan finansial hanya sekedar gombal.
Tetep kau butuhkan, tak mungkin kau buang,
tapi tak mungkin kau muliakan.
Begitu juga sebaliknya!" jelas Yai Ngewes

"Oowhh..ancen Kyai Gombal sampean iku...!" kata Santri Ngowos

"HEEHHH...!!!" Yai Ngewes mendelik kaku ... Hafa kau Bilang