Assalamu’alaikum …
Begitu menginspirasi …
Allah Mencintaiku
^_^
Ukhti : Ya Allah, hari ini aku berkenalan dengan seseorang. Namanya Ikhwan … orangnya baik sekali. Kira-kira, besok aku ketemu lagi nggak ya dengannya?
Tuhan hanya diam.
Ukhti : Ya Rabb, hari ini aku ngobrol dengan Ikhwan. Ternyata dia ramah sekali. Orangnya dewasa lagi … kira-kira, sekarang dia lagi ngapain ya?
Tuhan hanya mendengarkan.
Ukhti : Ya Allah, hari ini aku ketemu dan ngobrol lagi sama dia. Rasanya senang sekali. Dia bilang aku baik … dia bilang … dia bilang … duhhhh, kenapa sih aku nggak bisa berhenti mikirin dia?
Ukhti : Ya Allah, dia bilang dia sayang aku. Rasanya aku jatuh cintaaa!
Ukhti : Masya Allah, udah seminggu ini dia nggak kasih kabar. Kenapa ya? Dia udah lupa ya sama aku?
Tuhan hanya diam.
Ukhti : Ya Rabb, hari ini aku ngobrol dengan Ikhwan. Ternyata dia ramah sekali. Orangnya dewasa lagi … kira-kira, sekarang dia lagi ngapain ya?
Tuhan hanya mendengarkan.
Ukhti : Ya Allah, hari ini aku ketemu dan ngobrol lagi sama dia. Rasanya senang sekali. Dia bilang aku baik … dia bilang … dia bilang … duhhhh, kenapa sih aku nggak bisa berhenti mikirin dia?
Ukhti : Ya Allah, dia bilang dia sayang aku. Rasanya aku jatuh cintaaa!
Ukhti : Masya Allah, udah seminggu ini dia nggak kasih kabar. Kenapa ya? Dia udah lupa ya sama aku?
Ukhti : Ya Allah, udah sebulan… tapi tetep nggak ada kabar. SMS-ku pun nggak pernah dibales. Surat dariku nggak pernah dijawab. Ternyata benar dia udah nggak peduli. Ternyata benar dia cuma pura-pura sayang.
Aku sedih Ya Allah … ternyata aku bodoh sekali. Ternyata… ternyata…
Akhirnya…
Allah pun bicara…
Ukhti, sebelum tangismu memecah dunia
Sudah kupilihkan untukmu pendamping setia…
Yang kan menjagamu sepanjang waktu
Yang kan memimpinmu untuk menjaga kemuliaan dien-Ku
Maka mengapa engkau rela masuk
Ke dalam labirin cinta yang semu… dan
Mengikrarkan cintamu pada seseorang yang tak kau tahu…
Yang kan menjagamu sepanjang waktu
Yang kan memimpinmu untuk menjaga kemuliaan dien-Ku
Maka mengapa engkau rela masuk
Ke dalam labirin cinta yang semu… dan
Mengikrarkan cintamu pada seseorang yang tak kau tahu…
Ukhti …, saat kau merasa bahagia
Atas cinta yang kau rasa, saat itu pula
Tak tahukah engkau betapa Aku tercabik-cabik,
saat pikiranmu mengawang bersamanya?
Padahal kau tahu aku dekat, lebih dekat
Dari urat lehermu sendiri…
Maka mengapa kau tak peduli?
Atas cinta yang kau rasa, saat itu pula
Tak tahukah engkau betapa Aku tercabik-cabik,
saat pikiranmu mengawang bersamanya?
Padahal kau tahu aku dekat, lebih dekat
Dari urat lehermu sendiri…
Maka mengapa kau tak peduli?
ukhti, saat kau merasa pijakanmu runtuh
Ketika ia pergi, mengapa kau tak melihat
Bahwa Aku selalu menemani?
Mengapa kau terus menyiksa diri dengan sejuta
Pertanyaan kenapa ia tak kembali…
Bahwa Aku selalu menemani?
Mengapa kau terus menyiksa diri dengan sejuta
Pertanyaan kenapa ia tak kembali…
Ukhti yang Kukasihi dan Kusayangi seperti hamba-hambaKu yang lain,
kuberi engkau orang tua, saudara, dan sahabat
Untuk bisa kau jaga…
Untuk jadi teman tertawa, untuk menebar cinta
Untuk membantumu menghapus lara… tapi mengapa kau
Tak menyibukkan diri memikirkan mereka?
Memikirkan orang-orang yang benar-benar mencintaimu…
memikirkan mereka yang sayangnya
tak pernah luruh oleh waktu…
kuberi engkau orang tua, saudara, dan sahabat
Untuk bisa kau jaga…
Untuk jadi teman tertawa, untuk menebar cinta
Untuk membantumu menghapus lara… tapi mengapa kau
Tak menyibukkan diri memikirkan mereka?
Memikirkan orang-orang yang benar-benar mencintaimu…
memikirkan mereka yang sayangnya
tak pernah luruh oleh waktu…
Namun Ukhti, jika hati dan seluruh ragamu
Ingin kembali ke cahayaKu…
Maka tak pernah ada kata terlambat untukmu
Dan para malaikat telah mencatat niat tulusmu itu di bukunya…
dan saat itu pula kau kan melihatKu tersenyum bahagia…
Maka tak pernah ada kata terlambat untukmu
Dan para malaikat telah mencatat niat tulusmu itu di bukunya…
dan saat itu pula kau kan melihatKu tersenyum bahagia…
Karena apa pun keadaanmu,
Kasih sayangKu tak kan pernah pudar
KepedulianKu tak kan pernah mati
RahmatKu tak kan pernah surut
Hingga bumi mengeluarkan isi perutnya…
Hingga semesta meruntuhkan langit terakhirnya…
Ketahuilah, Ukhti … cintaKu dan kasih sayangKu ‘kan selalu ada
Sampai perjalananmu nanti menuju surga.
Kasih sayangKu tak kan pernah pudar
KepedulianKu tak kan pernah mati
RahmatKu tak kan pernah surut
Hingga bumi mengeluarkan isi perutnya…
Hingga semesta meruntuhkan langit terakhirnya…
Ketahuilah, Ukhti … cintaKu dan kasih sayangKu ‘kan selalu ada
Sampai perjalananmu nanti menuju surga.
No comments:
Post a Comment