Aku heran dengan manusia,
yang saling berebut untuk menjadi nomer satu.
Mungkin itu memang sudah menjadi kodrat manusia
pada umumnya.
Namun satu hal yang tidak aku menerti adalah
ketika mereka juga masih tega untuk melahap saudara mereka
sendiiri. Apakah itu sudah menjadi sebuah tradisi ?
Dimana masing-masing dari mereka hanya ingin mewujudkan apa
yang menjadi egonya masing-masing
tanpa mengindahkan akibat yang akan di derita,
bahkan oleh orang lain sekalipun.
Mungkin itulah sebabnya hingga mereka pun mendapat
julukan selaku mahluk yang individual,
yang selalu mementingkan diri sendiri.
Lantas dimanakah sosok manusia selaku mahluk sosial
yang hidup membaur bersama manusia lainnya ?
benarkah manusia itu juga seorang mahluk sosial
yang bekerja sama?
Sungguh aku masih menyangsikan semua itu.
Ketika di telaah secara lebih kritis maka akan di temukan
bahwa wujud kebersamaan mereka pun pada akhirnya
hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan individual
yang tak akan bisa tercapai tanpa adanya
campur tangan orang lain.
Maka dari sini masih dapatkan manusia itu disebut mahluk sosial ?
saya menyangsikan itu.
Beberapa hari ini aku pun mengalami hal itu sendiri,
dimana sebuah ego mengalahkan rasa persaudaraan yang ada.
Hanya demi sedikit nilai yang akan usang habis termakan masa
mereka pun rela untuk mencaci dan melukai hati saudaranya.
Sebuah ketakutan timbul di hati mereka,
takut bahwa nilai itu jatuh ke tangan orang lain,
walau mereka adalah saudaranya sendiri...
No comments:
Post a Comment