Tuesday 26 November 2013

~'' Isro` Mi`raj "~




Isro` Mi`raj begitulaah paraa Imam Menyebutnya
Dan Saya Cuma Sbagai Sang Makmum Mencoba Ikut Ikutan
Sedikit menilisik sejaraah Abaad yang entaah abad keberada yg silam
lah wong berita basi kok di bahas yaa whaha Piss,,

Isra' bersifat horizontal = mendatar =garis lintang ragawi
yang bermula menembus batasan perasaan hubungan manusia
dimana antara Masjidil Haram dengan Masjidil Aqsa
adalah rute sifat manusia paling jahil sampai mulia sekelas para nabi.

Siapa yang telah mampu menghadapi berbagai karakter manusia
dengan tenang tak terbawa emosi,
entah menghadapi kafir preman, penipu, munafik,
mafia, temperamental, pemalas, orang alim terpelajar,
pejabat, konglomerat, politikus, garis keras,
golongan kiri dan kanan dll, maka ia sedang meneguhkan isra' dalam diri.

Mi'raj bersifat Vertikal = garis bujur = ke atas
Mi`raj itu bermula menembus batasan langit pertama,
yang dalam jasad memang posisinya teratas,
yaitu kepala beserta isinya.
Dimana selubung langit kepala ini paling keras.

Bahkan ajakan ruhani yang bersifat ruh pun
saat keluar melalui ubun-ubun sering terhalang
oleh keras rapatnya kecanggihan langit pertama.
Sebab langit pertama itu mengikuti keyakinan mata dan telinga
sebagai panduan hidup ruang waktu dunia.

Dan ketika langit terbelah.....
saat orang mampu menembus pintu langit pertama,
maka hadiah keteguhan Ibrahim, kebajikan hukum Sulaiman,
keberanian Musa, ilmu paling tua sampai paling canggih masa depan
akan mulai mengalir menjadi penata ketenangan petunjuk hidup.

Ketika orang tak mampu melakukan isra' mi'raj ini,
maka hidupnya akan mudah terseret energi dajjal
dimana cara pandangnya hanya selalu sebelah mata,
bahwa hanya dirinya yang benar.
Hidupnya selalu dalam tehnologi ilusi dan halusinasi
yang pada puncaknya adalah iluminati yang digegerkan banyak orang.
Dan memang daya itu begitu menakutkan.

Untungnya Kanjeng Nabi
sudah mematahkan aliran iluminati itu dengan Isra' Mi'raj
melalui media barqun, kilat. Kita sebut buraq.
Bagi yang tak memahami akan menganggap sama
dan penuh keraguan di dalamnya.

Padahal iluminati hanyalah permainan pembelokan ilusi cahaya,
dan ini sedang menjadi trend tehnologi peradaban sekarang.
Sedang Isra Miraj adalah mengendarai cahaya,
sebuah kejadian nyata lintas ruang waktu.

Tentu kita bukan sekelas Kanjeng Nabi
yang par excelence meringkas perjalanan waktu isra' mi' raj dalam semalam.
Tetapi karena beliau adalah uswatun hasanah
yang berarti sebaik2 metode laku yang bisa ditiru ,
maka kita pasti bisa mencontohnya.

Sebab sesuatu yang disampaikan dan dicontohkan berarti bisa dikerjakan
dan memang bisa dicontoh.
Walau mungkin memerlukan waktu bertahun-tahun.

Dan tata cara mengendarai buraq itu sebenarnya telah diberikan kepada kita....
yaitu sholat. Masalahnya hanya berimajinasi atau beneran,
hanya perjalanan ke dalam diri yang bisa menjawabnya.
Samasekali bukan penilaian trawangan orang atas laku ibadah kita.
Sebab trawangan ngintip itu selalu berpotensi menggunakan satu mata,
dajjal....hiiiiiiiii.....

'' Sang Makmum Dari Wetan Kali ''

No comments:

Post a Comment